CK Cybers Time

Monday, June 11, 2007

Managemen Ruang Swap

Managemen Ruang Swap

Managemen ruang swap adalah salah satu low level task dari OS. Memori virtual menggunakan ruang disk sebagai perluasan dari memori utama. Tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan output yang baik. Namun di lain pihak, penggunaan disk akan memperlambat akses karena akses dari memori jauh lebih cepat.

  1. Penggunaan Ruang Swap

    Ruang swap digunakan dalam beberapa cara tergantung penerapan algoritma. Sebagai contoh, sistem yang menggunakan swapping dapat menggunakan ruang swap untuk memegang seluruh proses pemetaan termasuk data dan segmen. Jumlah dari ruang swap yang dibutuhkan tergantung dari jumlah memori fisik, jumlah dari memori virtual yang dijalankan, cara penggunaan memori virtual tersebut. Beberapa OS seperti UNIX menggunakan banyak ruang swap, yang biasa diletakan di disk terpisah.

    Ketika kita akan menentukan besarnya ruang swap, sebaiknya kita tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Jika sistem dijalankan dan ruang swap terlalu sedikit, maka proses akan dihentikan dan mungkin akan merusak sistem. Sebaliknya jika terlalu banyak juga akan mengakibatkan lambatnya akses dan pemborosan ruang disk.

  2. Lokasi Ruang Swap

    Ruang swap dapat diletakan di 2 tempat yaitu : ruang swap dapat berada di sistem berkas normal atau dapat juga berada di partisi yang terpisah. Jika ruang swap berukuran besar dan diletakan di sistem berkas normal, routine-nya dapat menciptakan, menamainya dan menentukan besar space. Walaupun lebih mudah dijalankan, cara ini cenderung tidak efisien. Pengaksesannya akan sangat memakan waktu dan akan meningkatkan fragmentasi karena pencarian data yang berulang terus selama proses baca atau tulis.

    Ruang swap yang diletakan di partisi disk terpisah, menggunakan manajer ruang swap terpisah untuk melakukan pengalokasian space. Manajer ruang swap tersebut menggunakan algoritma yang mengutamakan peningkatan kecepatan dari pada efisiensi. Walaupun fragmentasi masih juga terjadi, tapi masih dalam batas-batas toleransi mengingat ruang swap sangat sering diakses. Dengan partisi terpisah, alokasi ruang swap harus sudah pasti. Proses penambahan besar ruang swap dapat dilakukan hanya dengan partisi ulang atau penambahan dengan lokasi yang terpisah.